Ketika panggilan video berubah menjadi panggilan maut.
Logline:
Empat sahabat melakukan perjalanan ke vila terpencil, tapi satu per satu menghilang saat panggilan video sedang berlangsung. Yang tersisa hanya layar dan teror yang tak bisa dihentikan.
Sinopsis:
Apa yang seharusnya menjadi akhir pekan menyenangkan berubah menjadi mimpi buruk saat Zara, seorang mahasiswa, menerima panggilan video dari tiga sahabatnya yang sedang berlibur di sebuah vila terpencil. Awalnya semua tampak biasa. Tawa, candaan, dan suasana santai.
Namun perlahan, sesuatu yang ganjil mulai terasa. Suara aneh muncul, sinyal terganggu, dan satu per satu sahabatnya menghilang dari layar tanpa jejak. Zara, yang hanya bisa menyaksikan melalui panggilan video, terjebak dalam situasi putus asa—berusaha menyelamatkan mereka dari kejauhan, saat waktu dan koneksi makin terbatas.
Vidkill adalah thriller teknologi yang menegangkan, memadukan elemen real-time video call, paranoia digital, dan teror psikologis. Sebuah film yang membuat penonton berpikir dua kali sebelum menyalakan kamera ponsel mereka.
Tema dan Nuansa:
Film ini mengeksplorasi ketergantungan manusia pada teknologi, keterbatasan jarak, serta rasa bersalah dan tak berdaya saat kita hanya bisa melihat—tanpa bisa menolong.
Dengan gaya penceritaan yang inovatif (layar terbagi, perspektif panggilan video, dan shot POV kamera ponsel/laptop), Vidkill menawarkan pengalaman menonton yang intens dan imersif, seolah-olah penonton ikut menyaksikan tragedi itu secara langsung.
Gaya Visual:
Disajikan dalam format modern bergaya screenlife, memanfaatkan antarmuka digital (layar smartphone, laptop, dan aplikasi video call) sebagai medium utama. Efek suara, keheningan mendadak, serta gangguan sinyal menciptakan atmosfer tegang tanpa harus memperlihatkan banyak darah.
Untuk Siapa Film Ini:
Vidkill cocok untuk penonton muda dan dewasa yang menyukai film thriller modern, teknoparanoia, dan horror psikologis. Bagi penggemar film seperti Searching, Unfriended, atau Host, film ini adalah tontonan wajib.
