Film Tentang Kehilangan, Kenangan, dan Harapan yang Tak Pernah Padam
Logline:
Di balik senyuman dan rutinitas hariannya, seorang perempuan menyimpan rindu yang tak pernah selesai—rindu pada seseorang yang mungkin tak akan pernah kembali.
Sinopsis:
“Rindu” mengisahkan tentang Naya, seorang penulis lepas yang kembali ke kampung halamannya setelah bertahun-tahun tinggal di kota. Kedatangannya bukan tanpa alasan—ia ingin menuntaskan satu bab dalam hidupnya yang tak pernah benar-benar ia akhiri: kehilangan Arga, kekasih yang menghilang tanpa kabar di tengah badai konflik masa lalu.
Di tengah suasana desa yang tenang dan penuh kenangan, Naya menemukan kembali potongan-potongan masa lalu. Lewat surat-surat lama, jejak langkah, dan pertemuan dengan orang-orang yang dulu dekat dengannya, ia mulai merajut kembali cerita cinta yang terputus. Namun semakin dalam ia menyelami ingatan, semakin jelas bahwa rindu bukan hanya tentang seseorang yang pergi—tetapi juga tentang versi dirinya yang pernah ada.
Tema dan Pesan:
Film ini menyentuh tema universal: kehilangan, penyesalan, dan harapan. “Rindu” bukan hanya tentang mencintai orang lain, tapi juga tentang memaafkan diri sendiri. Ini adalah potret perjalanan emosional seseorang yang belajar berdamai dengan masa lalu agar bisa melangkah ke masa depan.
Gaya Sinematik:
Dengan pengambilan gambar alam yang puitis, dialog yang minim namun bermakna, serta narasi yang berjalan pelan namun menghantui, “Rindu” menawarkan pengalaman sinematik yang intim. Musik latar yang melankolis memperkuat suasana, seolah membawa penonton ikut tenggelam dalam perasaan yang tak terucap.
Untuk Siapa Film Ini:
Film ini ditujukan bagi penonton yang pernah merasakan kehilangan, yang masih menyimpan tanya dalam diam, atau yang sekadar ingin mengingat bahwa rindu adalah bagian dari mencintai.
