Genre & Produksi
Film drama keluarga rilisan 2025, dikembangkan dari naskah pemenang lomba menulis skrip (Kwikku & Falcon Pictures, 2022). Disutradarai oleh Eman Pradipta, diproduseri Agung Haryanto dan Mala Shinta. Berdurasi 87 menit dengan rating 13+ dari LSF.
Pemain Utama
- Surya Saputra sebagai Nawawi, ayah yang kehilangan istrinya dan harus menjalani peran ganda sebagai ayah dan ibu.
- Ully Triani sebagai Imah (istrinya, dalam flashback)
- Claresta Taufan dan Muzakki Ramdhan berperan sebagai anak Nawawi (Dinar dan Adi).
Sinopsis Singkat
Setelah Imah meninggal dunia secara mendadak, Nawawi (Surya Saputra) berjuang mengisi kekosongan dalam kehidupan rumah tangga: merawat kedua anaknya Dinar dan Adi, menghadapi perubahan peran yang menuntut ketabahan & adaptasi emosi . Awalnya ketiganya terpukul, bergantung pada kehadiran Imah untuk mengurus keseharian. Nawawi belajar menjadi sosok ayah dan ibu dalam satu waktu bulan demi bulan penuh ujian dan cinta yang diuji.
Tema & Pesan
🎯 Peran Ayah yang Mendalam
Film ini menyoroti bagaimana seorang ayah mampu menjadi figur pengganti ibu—dengan ketulusan, keberanian, dan kelembutan yang jarang ditampilkan di layar .
🎯 Kekuatan Keluarga dan Kasih yang Tak Terucap
Menampilkan perjalanan adaptasi emosional yang realistis: kesedihan, kebingungan, kasih sayang yang tumbuh perlahan, dan ketabahan dalam menghadapi duka bersama.
🎯 Simbolisme “Surga”
Judulnya menyiratkan bahwa kasih sayang dan doa di antara anggota keluarga—terutama dari ayah—merupakan “surga” sejati dalam kehidupan anak-anaknya.
Kekuatan Akting & Visual
- Surya Saputra berhasil memperlihatkan emosi mendalam hanya melalui tatapan dan senyuman getir, tanpa dialog panjang.
- Chemistry dengan pemeran anaknya terasa alami, menciptakan ikatan emosional yang kuat detikcom.
- Sinematografi hangat dan minimalis memperkuat nuansa kekeluARGAAN dan melankolis, didukung musik emosional yang menyentuh .
Untuk Siapa Film Ini:
- Pasangan keluarga yang ingin resonansi emosional mendalam, terutama menjelang Lebaran.
- Komunitas pemuda, psikolog, dan pembuat film yang tertarik mengangkat tema keluarga dan peran ayah modern.
- Festival film bertema keluarga, parenting, dan spiritualitas.
Kesimpulan:
Surga di Telapak Kaki Bapak adalah sajian emosional yang mengharukan, memperlihatkan kecintaan ayah yang tak terpatahkan meski dunia runtuh. Film ini mengajak kita menghargai sosok ayah yang diam-diam memberi luka, harapan, dan “surga” bagai keluarga bahkan dalam kehilangan.